Laman

Minggu, 08 Desember 2013

Menjadikan RUQYAH Sebagai pilihan utama

Bersama : Ust. Qomar
Imam Ibnu Qayyim mengatakan: Diantara obat yang paling mujarab untuk melawan sihir akibat pengaruh jahat setan adalah dengan pengobatan syar’i  yaitu dengan zikir, do’a dan bacaan-bacaan yang bersumber dari Al-Qur’an. Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir, wirid dan mensucikan nama Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir. Orang yang terkena sihir bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari orang lain dengan ditiupkan pada dada atau tubuh yang sakit sambil membaca zikir dan do’a.
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh,
Salam Kenal sahabat MN

W (Media Nuurul Waahid)
Alhamdulillah Wasshalatu Wassalamu ‘ala Rasuulillah Saw, Puji syukur senantiasa kita panjatkan pada Allah Tabaaroka wa Ta’aaladan salam atas junjungan kita, Nabiyullah Muhammad Saw. Yang membimbing kita semua, sehingga kita bisa menghirup udara keimanan dan berjalan dinaungan AllahTabaaroka wa Ta’aala.

Sahabat sekalian sedikit  saya ingin membahas dalam Rubrik Kesehatanini dengan mengambil tema Pengobatan Ruqyah, boleh jadi kita sering mendengar kata-kata Ruqyah bahkan mungkin diantara kita pernah menjalani praktik pengobatan ini atau bahkan menjadi peruqyahnya.
 Sahabat MeNuW yang semoga dirahmati Allah Tabaaraka Wa Ta’aala, perlu kita ketahui bahwa Ruqyah bukanlah sebuah  pengobatan alternatif,namun  seharusnya menjadi pilihan utama bagi seorang muslim saat tertimpa penyakit, musibah, gangguan jin atau sihir. Sebagai sarana penyembuhan, ruqyah tidak boleh diremehkan keberadaannya. Karena telah dicontohkan Nabi kita dan para sahabatnya, Setiap Allah menciptakan penyakit Allahpun telah menciptakan penawarnya, jadi tidak mustahil semua penyakit bisa diobati. Dan salah satu penawarnya yaitu Al Qur’an, syifaaun linnasi warahmatun lilmu’miniin.
Dan meruqyah adalah sebuah amalan yang sangat mulia, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah menyampaikan: “Sesungguhnya meruqyah termasuk amalan yang utama. Meruqyah termasuk kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Para nabi dan orang shalih senantiasa menangkis setan-setan dari anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya”.
Demikian pentingnya penyembuhan dengan ruqyah ini, maka setiap kaum Muslim semestinya mengetahui tata cara yang benar, agar saat melakukan ruqyah tidak menyimpang dari kaidah syar’i yang diajarkan Rasulullah Saw.
Dalam prakteknya Ruqyah adalah upaya untuk mengusir jin dan segala macam gangguannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem. Bagi jin yang mengganggu dan jahat, bacaan Al-Quran, terutama pada ayat tertentu yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang yang shalil dan bersih imannya, akan sangat ditakuti. Mereka akan merasakan panas yang membakar dan pergi. dalam hal ini bukan berarti orang yang meruqyah mengetahui hal yang ghoib namun hanya mengikuti bimbingan Rasulullah saja, sebab urusan yang ghoib Allah saja yang tau.
Baiklah sahabat MeNuW  mari kita pahami lebih mendalam lagi tentang Pengertian Ruqyah.
Ruqyah secara bahasa artinya jampi-jampi atau mantera.
Sedangkan Ruqyah sendiri secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu Ruqyah Syar’iyah dan Ruqyah Syirkiyah.
Ruqyah Syar’iyyah adalah jampi-jampi atau matera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengobati penyakit, menghilangkan ganguan jin, sihir atau untuk perlindungan dan lain sebagainya dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-quran, doa-doa yang bersumber dari hadist Rasulullah Saw. dan  doa-doa yang bisa dipahami maknanya selama tidak mengandung kesyirikan. Dan inilah cara Ruqyah yang diperbolehkan menurut agama kita.
Ruqyah Syirkiyyah Yaitu ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dipahami maknanya atau ruqyah yang mengandung unsur-unsur kesyirikan, dengan mencampuradukkan ayat- ayat Al-Qur’an dan doa yang dilakukan dengan  azzimat atau meminta kepada nenek moyang, wali,nabi, orang sholeh yang telah meninggal dunia atau perbuatan- perbuatan yang menyimpang seperti : sesaji, penyembahan di kuburan, pohon kramat dan lainnya. Cara yang semacam ini tidak diperbolehkan oleh sya’iah islam bahkan dapat menjerumuskan peruqyah dan yang diruqyah kedalam kesyirikan.
Rasulullah Saw. besabda yang artinya:
 “Perlihatkan pada ku Ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak mengandung unsur syirik (HR. Muslim).
Dalam Islam ditemukan beberapa dalil yang membolehkan penggunaan ruqyah sebagai pengobatan penyakit. Seluruh ulama sepakat bahwa jenis ruqyah yang disebutkan dalam hadits (terapi Ruqyah Syar’iyyah) maka mengamalkannya adalah sunnah. Sedangkan ruqyah yang berbau syirik (Ruqyah Syirkiyyah), seperti dengan menyebut nama seorang wali untuk menyembuhkan gangguan jin, atau dengan menggunakan hal-hal yang tak ada tuntunannya dalam syariat adalah terlarang dan haram hukumnya.
Sahabat MeNuW yang dirahmati Allah Swt. Namun realita yang terjadi di dalam kehidupan ummat islam ini, kadang kita jumpai juga metode ruqyah yang merupakan hasil kreasi sebagian orang yang dianggap ahli agama (kiai atau ustadz). Inilah yang menjadi persoalan. Banyak ruqyah hasil kreasi itu terasa janggal, bahkan menyebutkan beberapa nama yang tak dimengerti. Satu contoh metode ruqyah yang dilakukan seorang kiyai yaitu dengan mengucapkan beberapa kalimat dengan hitungan tertentu dan disertai puasa tujuh hari, dan di malam harinya yang bersangkutan harus melaksanakan shalat hajat atau meminum air yang telah diberi abu dari rajah yang telah dibakar atau memindahkan penyakit ke hewan. Perbuatan semacam ini jelas tak ada petunjuknya di masa Rasulullah Saw, sehingga dapat digolongkan ke dalam bid’ah (terapi ruqyah yang tidak Islami), ruqyah seperti ini termasuk yang dilarang dalam syari’at islam. Dari mana ia bisa menentukan bacaan tersebut, serta jumlah dan syarat puasanya jika tidak ada petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya.
Oleh karenanya, kaum muslimin yang menjaga tauhid jangan terpengaruh dengan cara-cara ruqyah bid’ah semacam ini, dan senantiasa mengamalkan apa yang diajarkan Rasulullah Saw saja. Walaupun kadang ruqyah semacam itu membuahkan hasil dengan hilangnya penyakit atau perginya jin dari tubuh orang yang kesurupan, maka itu hanyalah permainan jin semata, agar banyak orang yang terjebak ke dalam bid’ah semacam ini dan menemaninya di neraka kelak. Na’uudzubillah min dzaalik.
Kadang kita ragu tentang kebolehan terapi Ruqyah  karena ada pro dan kontra masalah terapi ini, oleh karena itu kita harus mengetahui landasan dasarnya dalam semua amal, jangan sampai kita salah paham dan gegabah menilainya, untuk lebih meyakinkan hati kita marilah kita simak landasan Syar’i Ruqyah Syar’iyyah berikut ini:
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, yang artinya:
 “Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isro : 82)
Rasulullah Saw. bersabda :
اَعْرِضُوا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ
Bacakan ruqyah-ruqyah kalian kepadaku, tidak apa-apa dengan ruqyah yang tidak mengandung kesyirikan didalamnya.”(HR. Muslim)
Pendapat Ulama tentang Ruqyah
Imam Nawawi berkata: “Ruqyah dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan dengan do’a-do’a yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw  adalah sesuatu hal yang tidak terlarang. Bahkan itu adalah perbuatan yang disunnahkan. Telah dikabarkan para ulama bahwa mereka telah bersepakat (ijma’) bahwa ruqyah dibolehkan apabila bacaannya terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.”(Shahih Muslim bisyarhi An-Nawawi : 14/341).
Dengan landasan yang jelas ini maka seyogyanya hati kita lebih yakin dan mantap bahwa ruqyah diperbolehkan menurut agama kita dan bagi yang kurang sependapat tidak perlu gegabah menilainya kecuali kalau ada landasan yang lebih shahih.
Untuk mengetahui mana Ruqyah yang sya’i ada beberapa ciri-ciri, diantaranya adalah: cara atau prosesi pengobatan Ruqyah Syar’iyyah harus sesuai dengan nilai-nilai Syari‘ah. contohnya: pasien wanita harus tetap menutup aurat & afdholnya si peruqyah juga wanita, namun jika tidak ditemukan atau karena sulitnya mencari peruqyah wanita, maka dibolehkan dilakukan oleh peruqyah pria dengan syarat  harus ada pihak mahrom dari pasien atau ada orang lain ditempat dilakukannya terapi tersebut dengan maksud menjaga diri dari adanya fitnah, peruqyah pria harus menggunakan sarung tangan tebal sebaga media ketika dipandang perlu untuk memegang anggota tubuh si pasien wanita. wallahu a’lam.
Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah. Misalnya bila orang yang diruqyah  itu bilang bahwa jin itu minta sesajen, minta kembang, atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik yang sejati. Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum Allah.
Saat dibacakan ayat-ayat Ruqyah Syar’iyyah, kemungkinan besar  jin itu sangat takut dan tidak berani menawar-nawar dengan minta ini itu. Karena bacaan ayat-ayat Al-quran itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah, tidak ada penawaran lain kepada jin kecuali harus pergi dan berhenti dari menganggu manusia.
Oleh karena itu pastikan bahwa orang yang anda minta bantuannya adalah seorang muslim yang shaleh, mengerti ajaran syariah dengan benar, kuat aqidahnya, benar ibadahnya, lurus fikirannya dan yang penting diperhatikan, dia hendaknya punya pengalaman sebelumnya dalam menghadapi pasien ruqyah, agar mengenal tipu daya dan trik-trik yang digunakan jin untuk berpura-pura pergi padahal tidak. Seandainya ia sembuh dengan pertolongan peruqyah bukan berarti kesembuhan itu datang dari peruqyah namun tetap dari Allah Swt. Kebalikannya seandainya ia tidak sembuh- sembuh bisa dimungkinkan  jin tidak takut dengan peruqyahnya karena kadar keimanan yang kurang  atau masih mencampur dengan kesyirikan, namun seandai sudah syar’i mungkin  karena Allah sedang menguji hambaNya supaya lebih kuat dalam beribadah dan mengingatNya, sabar terhadap cobaan dariNya sehingga gugur dosa-dosanya atau bahkan karena pribadi pasien sendiri yang tidak menginginkan diruqyah.
Maka selayaknya si pasien mengevaluasi diri, sudahkah ia shalat 5 waktu, mengenakan jilbab atau pakaian yang syar’i tatkala keluar rumah, makan makanan halal, menjauhi maxiat dan riba, selalu berzikir dan bersyukur atas nikmatNya , durhaka kepada orangtua dan suami dsb.
Ada beberapa surat Al-Quran yang hendaknya dianjurkan dibaca saat meruqyah, diantaranya: Surat Al-Fatihah, Surat Al-Baqarah ayat 1-5,102, 254-257 dan 284-286, Surat Ali-Imran ayat 1-9 dan 18-19, Surat An-Nisa ayat 115-121, Surat Al-A’raf ayat 54-55, SuratYunus 81-82, Surat Thoha 69, Surat Al-Mu’minun ayat 115-118, Surat Yasin ayat 1-12,  Surat As-Shaffat ayat 1-10, Surat Ar-Rahman ayat 33-36, Surat Ghafir ayat 1-3,Surat Jin ayat 1-9, Surat Al-Iklas, Surat Al-Falaq,dan Surat An-Naas.
Sedangkan doa-doa yang dianjurkan diantaranya:
اَللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ اَذْهِبِ الْبَأْسَ اِشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkanlah rasa sakit, berila kesembuhan, Engkau zat yang menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit sedikitpun.
بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ , اللهُ يَشْفِيْكَ , بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ
Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan setiap jiwa atau pandangan orang yang dengki, Allah yang memberi kesembuhan padamu, dengan nama Allah saya meruqyahmu.
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَةِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan
Syekh Bin Baz mengatakan: Hendaklah seorang muslim meminta kesembuhan hanya kepada Allah dari segala kejahatan dan bencana, dengan membaca doa-doa berikut ini:
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu menjadikan sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di bumi, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui? (Dibaca 3x pada pagi dan sore hari)
Dan dianjurkan juga untuk membaca Ayat Kursy ketika hendak tidur dan sehabis shalat fardhu, disamping membaca surat Al-Falaq, Al-Nas dan Al-Ikhlas setiap selesai melakukan salat subuh dan salat maghrib serta menjelang tidur dengan cara ditiupkan di telapak tangan dan diusapkan kesemua anggota tubuh yang terjangkau.
Seluruh cara di atas hanyalah sekedar do’a dan ikhtiar, sumber kesembuhan hanyalah dari Allah semata, Dialah yang Maha mampu atas segala sesuatu dan di tangan-Nya segala obat dan penyakit, dan segala sesuatu bisa terjadi berdasarkan ketentuan dan takdir Allah swt.
Baiklah sahabat MeNuW, kiranya sekelumit ini dulu yang bisa saya sampaikan kiranya ada kebenarannya itu datang dari Allah tabaaroka wa ta’ala, ada kesalahannya itu datang dari diri pribadi saya yang masih perlu banyak belajar,  mohon evaluasinya,  Mohon maaf atas segala khilaf.
Hadaanallahu Wa Iyyaakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab.
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Dari berbagai sumber_ Qomar al Fikr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar