Dahsyatnya kekuatan sedekah. Ya, itulah tema yang akan kita bahas pada artikel ini. Kepada sahabat
Nuurul Waahid, Mari kita cermati hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Imam Ahmad
mengenai dahsyatnya kekuatan sedekah. Semoga penjabaran di artikel ini bisa menambah pengetahuan
sahabat Nuurul Waahid untuk menjadi lebih paham mengenai dahsyatnya kekuatan sedekah.
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumipun berguncang tidak stabil. Sebagaimana
difirmankan oleh Allah SWT dalam Surat Al Zalzalah. Lalu Allah menciptakan gunung dan memberi
manfaat kepada bumi dengangn gunung tersebut. Sehingga bumi menjadi stabil, tidak berguncang dan tenang
seperti pada planet yang kita tempati ini.
Para malaikat dibuat takjub dan keheranan akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian karena
penasaran para malaikat tersebut bertanya kepada Allah SWT "Ya Rabb, adakah sesuatu dalam penciptaan-
Mu yang lebih kuat dari pada GUNUNG?".
Allah menjawab,"Ada, yaitu BESI."
Para malaikat masih penasaran dan bertanya lagi,"Ya Rabb, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih
Allah Sang Maha Suci menjawab,"Ada, yaitu API."
Seperti kita ketahui, sekeras dan sebesar apapun besi akan cair dan hancur bila dibakar dengan api.
Para malaikat semakin penasaran dan bertanya lagi,"Ya Rabb, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang
Allah Sang Maha Hebat menjawab,"Ada,yaitu AIR".
Juga bukan rahasia lagi sebesar apapun api membara atau ada kejadian kebakaran akan padam jika disiram
Para malaikat bertanya lagi,"Ya Rabb, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari AIR?".
Allah Maha Besar menjawab,"Ada,yaitu ANGIN".
Kita juga sudah tahu betapa besar ombak di samudera bergulung-gulung, berlari-lari dan menjadi gelombang
raksasa. Semua itu karena dorongan angin.
Akhirnya para malaikat bertanya lagi untuk yang terkahir kalinya,"Ya Rabb, adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih DAHSYAT dari itu semua?".
Allah menjawab, "Ada,yaitu amal anak adam yang bersedekah dengan tangan kanannya sementara tangan
Artinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenarnya adalah orang yang bersedekah
tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa
ada unsur riya’, sum’ah,’ujub dan takabur. Berkaitan dengan ikhlas ini, Rasulullah SAW mengingatkan
dalam pidatonya ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : " Wahai segenap
manusia ! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan seseorang akan mendapatkan (pahala) sesuai
dengan apa yang diniatkannya". Oleh kerana itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat
yang ikhlas hanya kerana Allah semata, tanpa berasa ingin dipuji, dianggap dermawan, dihormati, dll yang
dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia.
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak
sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi bertambah berkah. Allah
memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang bersedekah, ganjaran yang berlipat ganda (700 kali)
dan sebagai ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda Rasulullah SAW. Allah Ta'ala berfirman, "Adapun
orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang
terbaik (syurga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah".{Qs. Al Lail (92) : 5-8}.
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas
(kurnia-Nya) lagi maha mengetahui".{Qs. Al Baqarah (2) : 261}.Rasulullah SAW bersabda,"Setiap awal
pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, "Ya
Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah". Yang satu lagi
menyeru "musnahkanlah orang yang menahan hartanya".
TOLAK BALA DENGAN SEDEKAH
Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan
berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda Rasulullah SAW. : "Bersegeralah bersedekah, sebab yang
namanya bala tidak pernah mendahului sedekah"."Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah "Ubatilah
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran bersedekah ini, namun
persoalannya seringkali kita teramat susah untuk melakukannya kerana kekhawatiran bahwa kita salah
memberi, sebagai contoh kadang kala kita enggan memberi sedekah kepada pengemis yang kita temui
ditepi jalan dengan anggapan bahwa mereka (pengemis/peminta tsb) menjadikan meminta-minta sebagai
pekerjaannya, malas, dll. Padahal sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan syaitan
laknatullah yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah) , sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita
hilangkan prasangka-prasangka yang demikian kerana seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti
keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk selalu bersedekah.
Masalah mungkin timbul apabila ternyata sedekah yang kita berikan kepada pengemis/peminta tadi
tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, kerana sedekah hakikatnya adalah ladang amal bagi hamba-
hamba Allah yang bertakwa. Pengemis/peminta/ fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yang
berkemampuan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita
Sedekah kita, walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah ‘Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil
dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebahagian hartanya akan rugi didunia dan akhirat kerana tidak
mendapat keberkahan. Jadi, sebenarnya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab
menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya menahannya adalah celaka. tidak
mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang menanam saham (invest) dan menabung
di sisi Allah dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperolehnya
berlipat ganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan.
SEDEKAH YANG PAHALANYA TERUS MENGALIR
Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : "Bila seorang
hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat
atau anak shalih yang mendo'akannya" (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).Jadilah penyambung lidah
artikel ini dengan meneruskan artikel ini kepada saudara-saudara kita sesama muslim yang barangkali
belum mengetahuinya, sehingga kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk kerana tidak menyampaikan
(menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran surah Al-
Baqarah Ayat 159 : "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari
keterangan-keterangan dan petunjuk hidayah, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab
Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk".
Dari Abdullah bin 'Amru ra, Rasulullah S.A.W bersabda: "Sampaikanlah pesanku walaupun hanya satu
ayat".Semoga Allah Ta'ala membalas 'amal Ibadah kita.
KELEBIHAN BERSEDEKAH YANG LAIN
“Orang yang membantu perempuan janda dan orang miskin samalah seperti berjihad di jalan Allah
dan seperti bersolat malam tanpa letih dan seperti berpuasa siang hari tanpa berbuka” (Riwayat Bukhari).
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud r.a Rasulullah s.a.w. bersabda : “Baragsiapa yang bertakziah kepada orang
yang tertimpa musibah, maka ia mendapat pahala seperti yang diperolehinya“ (Riwayat Tarmizi, Ibnu
Majah & Hakim). “Si pemurah yang jahil lebih Allah cintai daripada ahli ibadah yang bakhil.” (Riwayat
Al-Khatib).Daripada Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya :“Sedekah
tidak mengurangkan harta. Allah tidak melebihkan seseorang hamba dengan kemaafan-Nya melainkan
kemuliaan dan tidak merendahkan diri seseorang melainkan Allah mengangkatnya.” (Riwayat Muslim, ad-
Darimi dan Ahmad)
BERSEDEKAHLAH DENGAN YANG TERBAIK
disebabkan balasan nama atau sekadar bersedekah saja. Agar sedekah tidak menjadi sia-sia, Islam
mengajarkan umatnya menyumbang dan bersedekah dengan harta atau benda yang terbaik. Sedekahlah
dengan barang yang disenangi penerima. Allah melarang bersedekah dengan benda yang tidak baik kerana
bersedekah adalah ibadah dan tanda mensyukuri nikmat Allah. Firman Allah yang maksudnya : “Wahai
orang yang beriman! Belanjakanlah pada jalan Allah sebahagian daripada hasil usaha kamu yang baik dan
sebahagian daripada apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganla kamu sengaja memilih
yang buruk daripadanya lalu kamu dermakan atau kamu jadikan pemberian zakat, padahal kamu sendiri
tidak sekali-kali akan mengambil yang buruk itu kalau diberikan kepada kamu, kecuali dengan memejamkan
mata padanya. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi sentiasa terpuji.” (Q.S Al-Baqarah:
Dalam amalan bersedekah, kita perlu melakukannya dengan ikhlas kerana Allah, bukan
267). Sesuatu yang disedekahkan ialah yang halal, bukan haram atau subhat. Sunat bagi bagi orang yang
bersedekah dengan benda yang disukai dan disayangi, baik sedikit maupun banyak, sebagaimana firman
Allah SWT yang artinya: “Kamu tidak sekali-kali akan dapat mencapai hakikat kebajikan dan kebaktian
yang sempurna sebelum kamu dermakan sebahagian daripada apa yang kamu sayangi. Dan apa jua yang
kamu dermakan maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (Ali-Imran:92). Bersedekah dengan
disertai keikhlasan, bukan mengungkit, dan menyakiti hati orang yang menerima sedekah kerana perbuatan
ini haram dan merusak amalan bersedekah. Sedekah yang diberikan secara sembunyi lebih afdhal, ibarat
tangan kanan yang memberi, tangan kiri tidak mengetahuinya.Rasulullah s.a.w. pernah bersabda yang
maksudnya: “ Seorang mukmin yang memberi makanan kepada seorang mukmin yang lain karena
kelaparan, maka Allah akan memberi makanan kepadanya pada Hari Kiamat daripada buah-buahan
Syurga. Dan Seorang mukmin yang memberi minuman kepada seorang mukmin yang lain karena kehausan,
maka Allah akan memberi minuman kepadanya pada Hari Kiamat daripada tamar Syurga yang termetri
bekasnya. Dan Seorang mukmin yang memberi pakaian kepada seorang mukmin yang lain kerana tidak
berpakaian, maka Allah akan memberi pakaian kepadanya daripada pakaian Syurga yang berwarna hijau”.
(Riwayat Tirmizi dan Abu Daud). Wallahu ‘Alam.
Sumber : Dari Berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar