Laman

Rabu, 02 Oktober 2013

DAHSYATNYA KEKUATAN SEDEKAH

Dahsyatnya kekuatan sedekah. Ya, itulah tema yang akan kita bahas pada artikel ini. Kepada sahabat

Nuurul Waahid, Mari kita cermati hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Imam Ahmad

mengenai dahsyatnya kekuatan sedekah. Semoga penjabaran di artikel ini bisa menambah pengetahuan

sahabat Nuurul Waahid untuk menjadi lebih paham mengenai dahsyatnya kekuatan sedekah.

Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumipun berguncang tidak stabil. Sebagaimana

difirmankan oleh Allah SWT dalam Surat Al Zalzalah. Lalu Allah menciptakan gunung dan memberi

manfaat kepada bumi dengangn gunung tersebut. Sehingga bumi menjadi stabil, tidak berguncang dan tenang

seperti pada planet yang kita tempati ini.

Para malaikat dibuat takjub dan keheranan akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian karena

penasaran para malaikat tersebut bertanya kepada Allah SWT "Ya Rabb, adakah sesuatu dalam penciptaan-
Mu yang lebih kuat dari pada GUNUNG?".

Allah menjawab,"Ada, yaitu BESI."

Para malaikat masih penasaran dan bertanya lagi,"Ya Rabb, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih

Allah Sang Maha Suci menjawab,"Ada, yaitu API."

Seperti kita ketahui, sekeras dan sebesar apapun besi akan cair dan hancur bila dibakar dengan api.

Para malaikat semakin penasaran dan bertanya lagi,"Ya Rabb, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang

Allah Sang Maha Hebat menjawab,"Ada,yaitu AIR".

Juga bukan rahasia lagi sebesar apapun api membara atau ada kejadian kebakaran akan padam jika disiram

Para malaikat bertanya lagi,"Ya Rabb, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari AIR?".

Allah Maha Besar menjawab,"Ada,yaitu ANGIN".

Kita juga sudah tahu betapa besar ombak di samudera bergulung-gulung, berlari-lari dan menjadi gelombang

raksasa. Semua itu karena dorongan angin.

Akhirnya para malaikat bertanya lagi untuk yang terkahir kalinya,"Ya Rabb, adakah sesuatu dalam

penciptaan-Mu yang lebih DAHSYAT dari itu semua?".

Allah menjawab, "Ada,yaitu amal anak adam yang bersedekah dengan tangan kanannya sementara tangan

Artinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenarnya adalah orang yang bersedekah

tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa

ada unsur riya’, sum’ah,’ujub dan takabur. Berkaitan dengan ikhlas ini, Rasulullah SAW mengingatkan

dalam pidatonya ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : " Wahai segenap

manusia ! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan seseorang akan mendapatkan (pahala) sesuai

dengan apa yang diniatkannya". Oleh kerana itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat

yang ikhlas hanya kerana Allah semata, tanpa berasa ingin dipuji, dianggap dermawan, dihormati, dll yang

dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia.

Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak

sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi bertambah berkah. Allah

memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang bersedekah, ganjaran yang berlipat ganda (700 kali)

dan sebagai ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda Rasulullah SAW. Allah Ta'ala berfirman, "Adapun

orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang

terbaik (syurga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah".{Qs. Al Lail (92) : 5-8}.

Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan

hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap

bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas

(kurnia-Nya) lagi maha mengetahui".{Qs. Al Baqarah (2) : 261}.Rasulullah SAW bersabda,"Setiap awal

pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, "Ya

Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah". Yang satu lagi

menyeru "musnahkanlah orang yang menahan hartanya".

TOLAK BALA DENGAN SEDEKAH

Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan

berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda Rasulullah SAW. : "Bersegeralah bersedekah, sebab yang

namanya bala tidak pernah mendahului sedekah"."Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah "Ubatilah

Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran bersedekah ini, namun

persoalannya seringkali kita teramat susah untuk melakukannya kerana kekhawatiran bahwa kita salah

memberi, sebagai contoh kadang kala kita enggan memberi sedekah kepada pengemis yang kita temui

ditepi jalan dengan anggapan bahwa mereka (pengemis/peminta tsb) menjadikan meminta-minta sebagai

pekerjaannya, malas, dll. Padahal sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan syaitan

laknatullah yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah) , sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita

hilangkan prasangka-prasangka yang demikian kerana seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti

keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk selalu bersedekah.

Masalah mungkin timbul apabila ternyata sedekah yang kita berikan kepada pengemis/peminta tadi

tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, kerana sedekah hakikatnya adalah ladang amal bagi hamba-
hamba Allah yang bertakwa. Pengemis/peminta/ fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yang

berkemampuan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita

Sedekah kita, walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah ‘Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil

dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebahagian hartanya akan rugi didunia dan akhirat kerana tidak

mendapat keberkahan. Jadi, sebenarnya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab

menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya menahannya adalah celaka. tidak

mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang menanam saham (invest) dan menabung

di sisi Allah dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperolehnya

berlipat ganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan.

SEDEKAH YANG PAHALANYA TERUS MENGALIR

Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : "Bila seorang

hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat

atau anak shalih yang mendo'akannya" (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).Jadilah penyambung lidah

artikel ini dengan meneruskan artikel ini kepada saudara-saudara kita sesama muslim yang barangkali

belum mengetahuinya, sehingga kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk kerana tidak menyampaikan

(menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran surah Al-
Baqarah Ayat 159 : "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari

keterangan-keterangan dan petunjuk hidayah, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab

Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk".

Dari Abdullah bin 'Amru ra, Rasulullah S.A.W bersabda: "Sampaikanlah pesanku walaupun hanya satu

ayat".Semoga Allah Ta'ala membalas 'amal Ibadah kita.

KELEBIHAN BERSEDEKAH YANG LAIN

“Orang yang membantu perempuan janda dan orang miskin samalah seperti berjihad di jalan Allah

dan seperti bersolat malam tanpa letih dan seperti berpuasa siang hari tanpa berbuka” (Riwayat Bukhari).

Dari Abdullah Ibnu Mas’ud r.a Rasulullah s.a.w. bersabda : “Baragsiapa yang bertakziah kepada orang

yang tertimpa musibah, maka ia mendapat pahala seperti yang diperolehinya“ (Riwayat Tarmizi, Ibnu

Majah & Hakim). “Si pemurah yang jahil lebih Allah cintai daripada ahli ibadah yang bakhil.” (Riwayat

Al-Khatib).Daripada Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya :“Sedekah

tidak mengurangkan harta. Allah tidak melebihkan seseorang hamba dengan kemaafan-Nya melainkan

kemuliaan dan tidak merendahkan diri seseorang melainkan Allah mengangkatnya.” (Riwayat Muslim, ad-
Darimi dan Ahmad)

BERSEDEKAHLAH DENGAN YANG TERBAIK

disebabkan balasan nama atau sekadar bersedekah saja. Agar sedekah tidak menjadi sia-sia, Islam

mengajarkan umatnya menyumbang dan bersedekah dengan harta atau benda yang terbaik. Sedekahlah

dengan barang yang disenangi penerima. Allah melarang bersedekah dengan benda yang tidak baik kerana

bersedekah adalah ibadah dan tanda mensyukuri nikmat Allah. Firman Allah yang maksudnya : “Wahai

orang yang beriman! Belanjakanlah pada jalan Allah sebahagian daripada hasil usaha kamu yang baik dan

sebahagian daripada apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganla kamu sengaja memilih

yang buruk daripadanya lalu kamu dermakan atau kamu jadikan pemberian zakat, padahal kamu sendiri

tidak sekali-kali akan mengambil yang buruk itu kalau diberikan kepada kamu, kecuali dengan memejamkan

mata padanya. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi sentiasa terpuji.” (Q.S Al-Baqarah:

Dalam amalan bersedekah, kita perlu melakukannya dengan ikhlas kerana Allah, bukan

267). Sesuatu yang disedekahkan ialah yang halal, bukan haram atau subhat. Sunat bagi bagi orang yang

bersedekah dengan benda yang disukai dan disayangi, baik sedikit maupun banyak, sebagaimana firman

Allah SWT yang artinya: “Kamu tidak sekali-kali akan dapat mencapai hakikat kebajikan dan kebaktian

yang sempurna sebelum kamu dermakan sebahagian daripada apa yang kamu sayangi. Dan apa jua yang

kamu dermakan maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (Ali-Imran:92). Bersedekah dengan

disertai keikhlasan, bukan mengungkit, dan menyakiti hati orang yang menerima sedekah kerana perbuatan

ini haram dan merusak amalan bersedekah. Sedekah yang diberikan secara sembunyi lebih afdhal, ibarat

tangan kanan yang memberi, tangan kiri tidak mengetahuinya.Rasulullah s.a.w. pernah bersabda yang

maksudnya: “ Seorang mukmin yang memberi makanan kepada seorang mukmin yang lain karena

kelaparan, maka Allah akan memberi makanan kepadanya pada Hari Kiamat daripada buah-buahan

Syurga. Dan Seorang mukmin yang memberi minuman kepada seorang mukmin yang lain karena kehausan,

maka Allah akan memberi minuman kepadanya pada Hari Kiamat daripada tamar Syurga yang termetri

bekasnya. Dan Seorang mukmin yang memberi pakaian kepada seorang mukmin yang lain kerana tidak

berpakaian, maka Allah akan memberi pakaian kepadanya daripada pakaian Syurga yang berwarna hijau”.

(Riwayat Tirmizi dan Abu Daud). Wallahu ‘Alam.
Sumber : Dari Berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar